Hati saya senang..tiba-tiba ada nomor rumah yang sudah tertempel di rumah. Akhirnya..itu kata-kata yang ada di dalam hati saya. Nomor rumah saya 12. namun banyak yang terjadi sebelum rumah saya memiliki nomor rumah.
tiba-tiba ingatan kembali memutar ke jaman SD dimana saya awalnya disuruh iseng-iseng ikutan kuis di majalah anak-anak.sebut saja BOBO..lah emang nama majalah itu.hahaiii. Kebiasaan berlangganan namun tidak ada benefit lain dari membaca majalahnya. Ibu saya menyuruh untuk mengikuti kuis terus terusan. Kagak pernah menang boy..semua kuis diikutin dari TTS,Sayembara Bibi Titi Teliti ataupun kuis dadakan yang lainnya. bosen saya kerjaannya bolak balik kantor pos buat beli kartu pos plus ngiriminnya. Kayaknya si abang tukang pos bosen deh sama saya. hahaha.. lalu memang semua usaha ada hasilnya..Allah maha pendengar boy..setelah berulang-ulang akhirnya saya memenangkan kuis seingat saya Uji Imajinasi dimana waktu itu pertanyaannya adalah “Apa yang kamu inginkan di tahun 2001” terus sebenarnya bingung..bahkan saya bertanya apa yah jawabannya biar menang sama Ibu. Lalu saya tuliskan jawaban “ saya ingin rajin belajar agar bisa masuk sekolah favorit di
wah.tiba-tiba saya menang…rasanya senang sekali..dasar bocah SD gitu aja seneng.hehe..bahkan nama saya dipajang di paling atas..hoho. lucu sekali. Itu pertama kali nama saya tercatat pada media cetak.* makin lebay lah. Saya tidak menyangka mendapat sebuah
Lucu sekali mengenal sahabat pena. Saya hanya membalas
Berbeda sekali dengan sekarang yang teknologi yang memudahkan jejaring sosial dan kepraktisannya. Tak usah lagi meminta foto..toh sudah ada..kalau mau tulis pesan tinggal ketik saja. Gampanglah..cari teman lam bisa, cari musuh lebih gampang lagi..tinggal tulis aja kata kata kotor di jejaring sosialnya. Sangat gampang namun juga dapat menimbulkan permusuhan karena nulis yang aneh aneh dan apalah seenaknya. Bisa jga jadi stalker siapa, ngefans ma siapa.Terkadang bisa mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat. Tapi entah kenapa saya rindu dengan cara lama bersurat-surat karena niatnya memang berteman dan agak jengah dengan kehidupan maya. Sedangkan jejaring sosial terkadang suka dipakai untuk tempat iseng dan privacy dibutuhkan. Haha.. jejaring sosial membuat kita tidak menjadi realistis dan tidak mudah melupakan orang lain. Haha..yah itu hanya seberkas kisah unik.dan saya masih ingat mengenai apa yang terjadi. Jadi apa kaitannya dengan statement saya diatas adalah. Sekarang kalau ada yang ngirim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar