Jumat, 20 November 2009

Jumat kliwon,tanggal 13 bersama 13 makhluk

Malam itu dingin menusuk tulang karena hujan tak kunjung reda. Rasanya malas sekali beranjak dari kosan menuju kampus..jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Kopi yang diminum pun rasanya tidak ada pengaruhnya sama sekali. Dan hari itu tepatnya Jumat , 13 November 2009. Sudah hari Jumat tanggal 13 pula. Menurut mitos, agak-agak aneh gmana gitu. Ah, biarkan saja..jalan yang ditempuh pun becek menuju stasiun akibat galian apalah..(saya tidak tahu namanya). Namun, saya tetap berangkat apapun yang terjadi *agak lebay ditemani partner saya sebut saja Isabella anjani yang memiliki kepentingan yang sama. Dia menjadi bintang tamu notes saya kali ini..hahaahaa

Lalu saya pun akhirnya sampai di kampus, dan hampir semua telah hadir. Segala peralatan maupun perlengkapan untuk menginap telah dipersiapkan mulia dari tenda, kayu bakar, lampu petromak, pop mie weitts..ini mah mau camping. Hehehehe.Yang kami bawa adalah niat tulus hati untuk validasi tiket sebuah kepanitian besar di FEUI yang jumlahnya tak terkira. Mungkin rencana awalnya jam 9 malam..namun mengalami keterlambatan dikarenakan kemacetan lalu lintas,,namanya juga Jumat malam. Lengkaplah kami bertigabelas siap dan satu bintang tamu yang namanya Isabella Anjani.

Satu jam pertama kita mengobrol tentang keterlambatan, tentang rencana Belle naik haji karena mempunyai down line yang bejibun. Berlanjut ke film Emak naik Haji..haha..lalu tiba-tiba sebut saja Steffy Aheng membicarakan tentang wanita..entah apa..nalurinya memang liar mentang-mentang pemain basket.hahaha..dari mulai Aura Kasih berlanjut ke Syahrini. Lalu kami pun berkomentar Syahrini lalalala lililiiii, namun diantara anak KI yang bertiga belas ini tidak ingat tampang syahrini. Yang mana ya..yang mana?? Saya tahu, namun agak susah menjelaskan. Pokoknya tampangnya mirip mantan pacar Aldi Bragi yang sekarang menjalin kasih dengan Ririn Dwi Ariyanti..hahaha..bingung kan.Maksudnya tampang Syahrini mirip Terry putri. Namun, kami masih bingung lagu yang dia nyanyikan apa???

Tiba-tiba seseorang laki-laki yang bernama Rizki Rudiantoro menyanyi ”Kau bohong kau bohong….” Dengan nada mendesah syahrini Omaigot..kita langsung tersontak..seorang dia tahu lagu itu..ababil sekali dia..Seorang Rizki yang kerjaannya belajar mulu tiba-tiba gahull sekali di dalam permusikan inbox.huahahahaaaa..Tiba-t
iba mukanya bersemu merah dan mengaku-ngaku tidak tahu. Lanjut masih mengenai music tiba-tiba grup band Tequila yang sedang dibahas. Para wanita tidak ada yang tahu band ini saking menjamurnya grup band di negeri ini. Lagi-lagi dia tahuu..Kita sontak tertawa ditengah kegelapan malam.

Lalu muka si bos, sebut saja Hadi sudah mengantuk. Yang lain mulai sibuk tidur, ada yang maen jempol, saya bersama tiga orang lelaki,sebut saja Adindong,Steffy dan Rizki saking mati gayanya. Sebut saja si berkah malah asik facebook-an malem bgitu. Wanita-wanita mulai tertidur, ada K’anis, K’eka, Tiesha, Ptiyt,Romi,. Caca Jeje yang sibuk nontonin episode demi episode Chun Hyang dan betapa gantengnya Mung liong ( gtu bukan nulisnya Je) dan saya pun tersihir drama korea tersebut. Bintang tamu belle menawarkan permainan monopoli namun tidak terbawa dadunya..duuuuh. dan ketika ada dadunya semua sudah lemas tak berdaya.

Jam menunjukkan jam 12 malam, dan sepertinya belum ada kabar mengenai validasi. Akhirnya pembicaran dimulai kembali. Kebetulan kita pengguna kereta yang telah merasakan asam manisnya kereta. Banyak hal yang unik di kereta mulai dari abang-abang yang jualan racun tikus…” saudara-saudara Negara kita memang telah banyak koruptor dan harus dibasmi. Negara kita membutuhkan orang-orang yang hebat………” pokoknya seperti pidato dan tiba-tiba…” …dan belilah racun tikusss” doing doing gubrakkkk, lalu ada juga tukang dagang yang menawarkan mas ker dengan nada “MAs……..Keeeerrrrrrrrr”…steffy mencoba mengulanginya sampai perut kami berputar-putar karena tertawa..hahahaha…lalu juga ada pengemis yang memakan plastik di kereta…dan kami berpikir untuk membuat novel tentang kereta…hahahah..sungguh konyol..

Makin malam makin tidak jelas apa yang kami lakukan, membuat lingkaran bertiga belas serta belle. Lalu bermain domikado.tapi gagal…kami tidak menyerah. Kami ingin bermain, lalu main bubu chacha. Dimana teman sebelahnya mengikuti gaya teman sebelahnya juga. Dan begitu seterusnya…namun pengarah gaya romi mati gaya karena yang lain sudah bergaya aneh aneh dan tidak ada pihak yang menilai..yang membuat kami tertawa kebali adalah akhirnya setiap orang tanpa sadar membuat gaya masing masing. Sepertinya memang komposisi 13 orang itu tidak ada permainan yang cocok…

Setelah jam memperlihatkan pukul 1 malam. Akhirnya dimulailah validasi tiket. Kami bekerjasama dengan panitia dibagi menjadi pengecek tiket, warna, stempel..1 jam pertama pekerjaan dilakukan dengan baik dan terkontrol. Maklum kami adalah anak control internal yang sudah terbiasa dengan ketelitian dan detail. Mainannya tiap bulan aja laporan keuangan…hahahahhaha. 2 jam kemudian, otak mulai terkuras, tangan mulai pegal, punggung mulai bungkuk, mata berkantung..dan konsentarasi mulai pecah. Untuk mempertahankan kinerja..dibuatlah gaya tengkurep dan lain sebagainya..gaya yang nyaman. Mulai berganti posisi pekerjaan..dan sepertinya kami mulai lelah dan menjelang subuh..dan beberapa menit kemudian kami mulai tergeletak tak berdaya yang sudah tidak kuat menahan kantuk ditemani angin malam. Bolak-balik WC sudah jadi langganan.

Subuh datang, kami pun mulai me-recharge energy dengan wudhu dan shalat..namun godaan tidur di BEM lebih kuat. Kami pun setelah tidur akan membantu lagi. Bosnya si hadi aja tidur berarti tanda bahwa anggota pun harus tidur..hahahahahahaa..piss hadi…Di ruang BEM hanya ada empat wanita. Pintu terbuka,,dan saya tidak bisa tidur tiba-tiba Molly menggonggong sangat keras dan sering. Namun, lambat laun mengapa gonggongannya mendekati ruang BEM. Yang lain tertidur, dalam khayalan saya kami berempat didatangi anjing itu dan dicabik-cabik..saya takut menutup pintu karena pintunya agak susah dibuka. Alhasil saya malah membangunkan yang lain dan berlari bersembunyi. Dan Romi pun dengan sigap menutup pintunya..Fiuhhh..sungguh saya emang trauma dengan anjing dan sejenisnya. Fiuuuuhhhh..tak lama kemudianMolly memang lewat di depan pintu seakan-akan mencari mangsa..Kurang waktu saja menutup pintu mungkin beok paginya ada headline Koran “ 4 wanita belia nan cantik dicabik-cabik anjing kampus sendiri”” hiiiiiiiiiiii…..

Setelah puas menutup mata sebentar, kami kembali dengan wajah kusut, belum sikat gigi dan perut keroncongan..Akhirnya jam 9 pagi pun usai. Namun oknum bernama Steffy dan Rizki MT meninggalkan kami bersebelas. Dan mukjizat datang piyt membawa bolu meranti khas Medan..dan blueberrynya ..hmmmnnn enak..akhirnya gue merasakan bolu meranti yang saya pending akibat musibah sakit muntaber. Rezeki emang gak kemana. Datangnya gak disangka…

Usia sudah cerita malam itu. Sungguh sangat gila. Tidak tahu akan merasakan hal itu kapan lagi kawan, tapi yang saya ingat, kita sama sekali tidak melakukan dokumentasi ini alias tidak ada sesi foto-foto. Argg sial..Kalian memang seru sungguh. Saya tidak bohong, semoga hal ini menjadi sebuah kenangan manis. Semangat buat semuanya. Kurang dari 1 bulan lagi kita gak akan bareng lagi di ruang BEM itu.. bentar lagi ada yang wisuda, magang di E& Y, bank BTPN, ngelanjutin oranisasi, study oriented..terserahlah…kalau wisuda undang-undang,,biar kita bisa foto bertigabelas…udah gtu bikin pembubaran yang oke deh kalau perlu pergi kemana selama beberapa hari..

Jabat tanganku untuk yang terakhir kali
Kita berpisah saat memori di masa itu
Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terhanyut……………………………………(lirik ini gue gak apal..)
Bersenang senanglah karena hari ini yang telah kita rindukan dihari tua….oooooowwwwooooo
Sampai jumpa kawanku semoga kita selalu menjadi Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan
(Sebuah Kisah klasik Untuk Masa Depan, Sheila on 7)

Kau adalah warna warni dalam hidupku
Kau hapuskan duka, hanya suka yang ada
Betapa berarti peranmu ada disini
Mengisi bagian hidupku
Tak cukup kata-kata perlu aku bicara
Sudah percayalah saja…
Hanyalah dirimu yang bisa membuat diriku merasa
Seakan melayang seolah aku terbang
(Kau Yang Bisa, Maliq n D’essentials)

Minggu, 15 November 2009

Bioskop Kenangan

Mungkin bagi sebagian orang tempat yang menjadi bioskop kenangan adalah tempat dimana mereka menonton dan menghabiskan waktu bersama orang terkasih. Atau bioskop yang super duper keren dan tak terlupakan. Namun, berbeda dengan bioskop kenangan versi saya. Bioskop ini tidak memiliki apa yang orang orang inginkan entah dari segi fasilitas ataupun film film yang berbeda tetapi meninggalkan kesan tersendiri untuk hidup saya.

Kurang lebih tiga tahun lalu saya terakhir ketempat ini tan tiba-tiba hari ini tergerak untuk datang dan menonton. Sekilas saya perhatikan tidak ada yang berubah sedikitpun secara visual. Letak bioskop yang dipinggir jalan raya tajur ini agak berdekatan dengan kawasan Terminal Tas. Mungkin hanya orang Bogor saja yang tahu persis letak bioskop ini. Sebelum masuk ke bioskop biasa dihadirkan dengan lukisan film yang kira-kira tayang hari ini dan akan datang ( coming soon ). Film film yang ditayangkan memang sudah agak lambat dibandingkan dengan bioskop seperti 21 ataupun Blitz.

Ketika saya masuk dan menuju lobi depannya sama sekali tidak berubah.. Tempat duduk yang melingkar berwarna biru tua, jumlah studio yang terdiri dari lima saja. Diujung kanan tempat pembelian popcorn. Diujung sebelah kirinya toilet dimana sering kebelet dan antriannya yang luar biasa.tidak terlihat seperti toilet bioskop lain yang terbuat dari marmer dengan pencahayaan yang luar biasa dan bikin saya ingin berfoto di toilet.Ngerti kan maksudnya?? Dan ketika saya membeli tiket pun masih dengan cara manual yaitu dengan mencoret kertas dengan print out denah tempat duduk. Tidak ada yang berubah sama sekali. Saya sempat heran. Tidak ada yang dilakukan untuk mengembangkan bioskop kecil ini. Ekspansi untuk menaikan jumlah penonton sepertinya tidak dipedulikan seperti bioskop 21 dan Blitz yang sudah memakai system dengan teknologi yang canggih bahkan dengan pembelian tiket online. Dan bioskop ini masih saja berdiri ditengah persaingan industri yang semakin sengit

Hari itu tepatnya hari Minggu, dimana biasanya harga tiket yang termahal dibioskop. Menonton bersama keluarga ceritanya…Dan saya sempat kaget bahwa tiketnya seharga Rp 10.000 saja. Wow !!! bahkan lebih murah dari harga tiket beberapa tahun lalu ketika saya kesini. Keadaan cukup ramai oleh muda mudi yang sedang ber weekend ria atau sekedar pacaran. Sebelumnya malah saya mengira jika bioskop ini akan benar benar sepi. Ternyata dan terkadang ada sesuatu yang memiliki penggemar tersendiri. Asumsi saya sebelum saya datang memang salah.

Dan tiba-tiba saya teringat apa yang terjadi dengan saya dan bioskop ini bertahun tahun sebelumnya. Yang sangat jelas dalam ingatan adalah ini adalah bioskop pertama yang saya pernah datangi. Kira-kira kelas satu SD dan film pertama yang saya tonton adalah Power Ranger. Jujur saya belum sangat mengerti. Yang jelas saya hanya sibuk makan di dalam bioskop dan tiba-tiba film berakhir. Memang konyol rasanya. Terkadang saya geli sendiri mengingatnya menonton bersama sanak saudara dan tidak tahu apa yang ditonton sama sekali. Disini juga tempat menonton film petualangan Sherina. Disini saya mulai mengerti tentang film dan saat itu awal kebangkitan film Indonesia. Ini yang membuat menarik, mulai jaman SMP dan SMA masih menghabiskan menonton disini. Mengantri film remaja yang hebohnya bukan main ketika jamannya. Bahkan harus datang berjam-jam sebelumnya demi menonton bahkan harus berjibaku dan sikut sikutan dengan pengantri yang lain. Masih berseragam sekolah dengan duit pas-pasan serta serunya meng-gap teman yang kebetulan sedang pacaran. Hal yang konyol dan lucu jika diingat. Pulang ke rumah dengan alasan baru nonton, terkadang waktu itu entah memang suka film atau hanya ikut-ikutan supaya terkesan gaul atau gmana. Yang jelas walaupun antri sepanjang apapun diladenin buat nonton.hahahahahaaaaaaaaaa,,

Saya pernah mendengar kalau pemilik bioskop ini seorang pria berwajah oriental. Mungkin umurnya sudah diatas 50 tahun. Dan pada hari itu saya datang dan akan memasuki studio filmnya. Keluarlah seorang pria dengan ciri ciri hampir sama dengan apa yang teman saya katakan. Bertinggi biasa, berwajah oriental, rambut botak dan berpakaian rapi. Dan saya bisa menebak pasti dialah orangnya. Perhatiannya tertuju pada mengawasi para penonton dan mengecek operasional mungkin. Dan dari wajahnya terlihat inilah usaha yang telah dirintis sejak dulu kala dan dia sangat bangga telah memiliki usaha yang sudah menyita waktunya ini. Rasanya ada rasa salut yang saya rasakan pada beliau.

Lalu saya pun mulai masuk ke dalam bioskop tersebut. Kursinya memang sudah agak aneh, tapi tetap nyaman. Audionya memang kurang bagus tapi masih jelas terdengar..dan satu yang menjadi perhatian saya..pencahayaan yang sangat terasa kurang. Gelap sekali rasanya menonton berbeda dengan 21 atau blitz yang masih bisa mengajak ngobrol teman sebelah. Merebut makanan dari orang disebelah saya saja rasanya susah sekali. Dan tiba-tiba terpikir. Mungkin ini yang menjadi andalan dari bioskop ini sehingga masih menarik perhatian pengunjung. Untuk para muda mudi yang sedang –in-the-hoy mungkin ini yang diharapkan.ckckckck..pikiran saya sedikit agak jahat tapi bisa dijadikan sebuah fakta.huahahahahaa….ya you knowlah apa yang terjadi ketika gelap..

Saya coba nikmati saja apa yang saya bayar sebesar 10 ribu rupiah dan tidak berharap macam-macam.hehehehe..Saya memang suka menonton tapi bukan tipe orang yang update dan freak sekali terhadap film.hanya sedikit tahu ataupun agak sok tahu.hehehehehe.bukan tipe yang sampai tergila-gila dan menomersatukan film diatas segalanya.*lebay.. Ada genre-genre yang saya tidak suka juga seperti horror dan thriller. Karena dalam kamus saya, film yang bagus adalah film yang bisa menyenangkan hati saya dan membuat saya belajar tentang sesuatu bahkan tentang pikiran orang lain.apalagi kalau tampang aktornya okey! Makin mantaph! Dan film bisa membawa saya melupakan sejenak apa yang terjadi dengan realita dan berusaha memahami pikiran orang lain. Dan bioskop yang sudah tua ini bahkan konon ketika mama saya muda, tempat nontonnya pun disini. Yang jelas tempat ini memiliki hal yang berbeda.

Saya pun tidak tahu kapan lagi saya akan ketempat itu.
Saya pun tidak tahu apakah bertahun tahun kedepan nasib bioskop ini masih ada dengan ciri khasnya dan tanpa proses pengembangan yang lebih lanjut.
Terkadang hal yang membekas itu tidak bagus,tapi bermakna.