Hal yang pertama kali di benak saya adalah saya jatuh cinta pada
Sudah lebih dari 24 jam kami belum mandi, beuh rasanya wajah terasa memakai topeng. Sudah 21 jam menahan buang air kecil. Sampailah kita di salahsatu kosan teman SMA, kita panggil Doyot dan berkuliah di Universitas Brawijaya. Setelah itu hanya menumpang mandi dan langsung pergi ke Universitas Brawijaya. Bangunan Universitas Unibraw ini hampir sama seperti kita melihat UI. Terdapat jalan besar yang menghubungkan antar fakultas. Yah bedanya tidak ada bikun yang melewati mungkin dilakukan dengan berjalan kaki atau ojek. Pantas saja teman saya betah kuliah disini. Unibraw ini memiliki 2 pintu utama depan dan belakang. Dari arah depan kita disambut oleh Fakultas Kedokteran seedangkan dari pintu utama belakang kita dihadapkan dengan Fakultas Teknik yang lagi lagi dekat Fakultas Ekonomi.
Sayang sekali hujan turun, kita tidak bisa berlama-lama di Unibraw. Cukup tahu saja. Perut sudah keroncongan belum makan dari pagi. Akhirnya kita makan siang disebuah tempat bernama Inggil. Kita mendapatkan rekomendasi dari sebuah majalah. rekomendasi dengan harga standar. Oh iya, kami menyewa sebuah mobil untuk membawa kami berkeliling
Makanan yang disajikan seperti rumah makan sunda seperti biasa. ayam, ikan, lalap sayur dan lain sebagainya. Lampu lampu yang dipakai memberikan kesan romantis pada suasana. Dan ternyata harganya memang standar.palingan jatohnya 15.000 perorang. Menurut kami, restoran ini sangat direkomendasikan!!! Lanjut perjalanan kami menuju Batu. Salahsatu
Permainan yang disarankan untuk dinaiki adalah sepeda layang yang viewnya langsung ke gunung. Juga ada permainan gokar. Dan yang seru adalah mouse coasters sebuah mini roaller coaster berdua dua dan di pinggir jurang. Dan jika dinaiki malam. Sensasinya seru banget!!!! Yang agak kurang rekomendasi adalah cinema 4D. walau murah namun tidak membuat saya berteriak-teriak tapi kok orang lain pada teriak. Pada lebay deeh..ada juga rumah hantu, terus permainan anak kecil, taman lampion, mini kicir kicir. Biaya masuk weekdays hanya tujuh ribu dan setiap permainan dikenakan biaya kembali sesuai permainan yang kita inginkan. Jadi tidak berlaku sebagi tiket terusan. Harganya berkisar tujuh ribu sampai dua belas ribu. Makin malam makin dingin akhirnya kita lanjut ke tempat lainnya.
Awalnya Pak Jimmy ingin mengajak kita ke air terjun Coban Rondo ( baca : coban rondo) namaun saya membacanya sok gahul dengan Koban Rondo. Padahal coban itu artinya air terjun kalau istilah di daerah kita seperti kata curug. Daerahnya sekitar di Batu namun agak jauh. Tapi kami tak sempat kesana karena suasana dingin dan sudah malam. Akhirnya kami ingin berwisata kuliner denagn makan tahu telor. Tahu telor adalah sejenis ketupat tahu yang diberi telor dadar yang diisi tahu.
Ya, rasanya tidak jauh berbeda denagn itu namun ditaburi seledri. Lumayan enak dan murah. Waktu kami masih banyak di Batu karena kami baru akan ke Bromo pada tengah malam. Yasudah kami menuju kawasan Puncak. Yap daerah ini seperti Puncak daerah Cisarua Bogor dimana jalan sangat berkelok dan para pedagang jagung bakar berjualan di pinggir jurang. Suasana malam yang dingin luar biasa itu memang sangat cocok ditemani dengan jagung bakar dan segelas kopi atau susu.
Kasihan sekali teman saya yang berbehel tak bisa memakan jagung bakar alhasil dia cari roti bakar. Hahahaha. Pemandangan
Sudah merasa bosan dan hampir tengah malam, akhirnya kami memulai perjalanan menuju Kawasan Tengger Bromo. Rasa lelah dan mengantuk mengikuti secara tak tersadar kami tertidur…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar