Jumat, 08 Januari 2010

Nasionalisme saya untuk negeri

Seperti hari-hari sebelumnya.. sebenarnya saya tidak merasa ada perbedaan antar tahun 2009 dan 2010. Tahun baru saya tidak antusias sama sekali entah mengapa. Tahun 2009 memang banyak sekali yang terjadi, penuh warna suka dan duka. Juga apa yang terjadi di Indonesia ini. Kemerdekaan Indonesia yang ke-64 ini dipenuhi berbagai peristiwa heboh dari Pemilihan Capres, Tidak jadinya klub MU datang ke Indonesia karena tragedi BOM, Kasus Bank Century yang tiada henti, Kisah Cicak vs Buaya serta kisah kisah pewarna lainnya. Oh Indonesia begitu banyaknya kisah yang terjadi padamu..oh..oh..oh…berbagai figuran menghiasi hidupmu..* mulai lebay


Namun, di tahun 2009 itu saya merasa nasionalisme saya malah meningkat dengan berbagai peristiwa yang membuat nama Indonesia miring di depan dunia. Lucu saja kalau saya ingat..


1. Pesta Demokrasi Indonesia ( 9 April dan 8 Juli 2009)

Dengan menjadi bagian dari petugas KPPS saya ingin punya pengalaman saja yang semua orang belum tentu memiliki pengalaman yang serupa dengan saya. apalagi dengan kondisi pesta demokrasi yang lima tahun sekali itu. Jarang-jarang kan. Saya gunakan kesempatan itu untuk belajar bagaimana proses alur sebuah kertas surat menentukan bagaimana Pemimpin Negara ini. Entah kenapa saya senang selain dapat pengalaman baru itu dan saatnya bertatap muka dengan para tetangga. Tidak mungkin saya menjelaskan terperinci disini karena telah menulis sebelumnya dib log maupun notes saya.


2. Djarum Indonesia Open 2009 ( 20 Juni 2009)

Memang dari dulu, saya sudah berkeinginan mengikuti ajang ini menjadi supporter secara langsung. Bosen liat di TV mulu. Kalau Indonesia kira-kira kalah sama China pasti saya langsung ke kamar matiin tv. Gak tega ngeliat Indonesia kalah. Lalu berawal dari obral obrol teman-teman yang mempunyai keinginan untuk nonton dan juga salahsatu teman yang bercita-cita menjadi ketua PBSI. Lalu meluncurlah kita ke Istora Senayan. Dan waktu itu kita menonton Semifinal karena dikhawatirkan percuma saja menonton Final jika tidak ada wakil Indonesia di final. Bahkan kita sudah meragukan kemampuan atlet kita sendiri.


Kami haus dimana zamannya Indonesia adalah rajanya bulutangkis. Perlu kalian ketahui bahwa memesan tiket itu dibawah panas terik matahari secara on the spot. Jadi ya…ngantri bahkan banyak calo. Gemuruh orang-orang ketika menonton memang terasa beda. Rasanya menjadi supporter seperti memberikan semangat kepada para atlet. Suara serak, badan sudah kucel namun semangat tetap bertahan!! Dan banyak orang juga yang rela memberikan uangnya dengan nilai tinggi kepada calo..berarti orang Indonesia masih mempunyai kepedulian terhadap nasib perbulutangkisan Indonesia..yeah yeah yeah..walaupun kami pulang dengan kegagalan ganda putra yang tidak lolos ke final. Rasanya lebih sakit dari menonton lewat tv..huhu


3. Film King, Garuda di Dadaku, dan Merah Putih

3 film ini menjadi film yang meramaikan tahun 2009 di tengah kondisi Indonesia yang seperti ini. Semua mengambil nilai nasionalisme yang bisa mendidik anak-anak, remaja dan orang tua agar mengingatkan bahwa kita hidup di Indonesia dengan carut marut kehidupannya dan dengan segala apa yang terjadi di dalamnya. Dan semua film ini terbukti laris di pasaran. Well dengan tema seperti ini laris kan dan saya heran mengapa masih aja ada film sampah dibuat jika ternyata film yang memberikan nilai-nilai moral dan kebaikan lebih laris dan menguntungkan banyak pihak. Namun saya agak kecewa dengan Merah Putih yang mematikan peran Rono di awal-awal film. Beuh itu kan si Zumi Zola yang maen dah. Udah lama gak gue liat..tiba-tiba mati..kecewa..haha


4. 24th International Trade Expo (28 Oktober -1 November 2009)

Ini adalah sebuah pameran Perdagangan Secara Internasional yang diadakan secara seminggu oleh Departemen Perdagangan di JIExpo (Jakarta International Expo). Dengan tema Indonesia Unlimited.Disini ditampilkan dan benar-benar membuka hati saya bahwa Indonesia itu kaya..amat kaya kawan sekaya Raja Firaun seluas Gurun Sahara sepanjang Sabang Sampai Merauke, selebar Pulau Miangas hingga pulau Rote.Wow saya takjub!!!!!! Disini ditampilkan berbagai komoditi Indonesia yang kita ketahui sampai yang tidak kita ketahui. Pameran dirancang secara modern sekali dengan sentuhan tanaman khas Indonesia yaitu bambu. Saya terpukau dengan kekreatifan rakyat Indonesia untuk membuat lebih harum nama Indonesia di mata dunia. Namun sayangnya, kita terlalu sering mengekspor bahan baku yang kita miliki dan yang mengolahnya adalah pihak luar. Kita Cuma kalah di bagian bagaimana membuat hal biasa menjadi luar biasa alias packaging dan promotion. Selain komoditi utama dijelaskan juga apa saja yang akan dikembangkan lebih lanjut untuk perdagangan Indonesia. Kalau gak salah perubahan secara internasional ini dimulai tahun 2006 agar bisa menjangkau dunia yang lebih luas. Ada banyak produk yang saya tidak sangka adalah produk asli Indonesia yaitu tv AKIRA * tapi kok namanya jepang banget yah..pasti biar laku :p. juga seluruh produk Wings. Wah pokoknya bnyak dah sampe bingung ngejelasinnya gmana hehe..oh iya. For your info aja J.Co juga produk asli Indonesia loo..dah pada tahu kan


Yah..sepertinya ini bukan tulisan namun sebuah cerita yang membuat saya makin suka dan bangga jadi orang Indonesia. Indonesia memang beragam..seperti saya bersuku sunda dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Teman saya bersuku minang lah, bone, jawa. Mereka juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing masingnya. Memang saya mengerti akan selalu ada gap yang terjadi antara perbedaaan suku ini dalam pertemanan lah atau pernikahan lah. Namun pernah gak sih kalian berpikir kita tidak meminta kita dilahirkan untuk menjadi suku apa atau bangsa apa. Yang jelas kita sama- sama orang Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bravo untuk Indonesia!!!!

Tidak ada komentar: